TUGAS MAKALAH PSIKOLOGI PENDIDIAN
Pengertian, Ruang Lingkup, Metode, dan Manfaat
Mempelajari Pisikologi Pendidikan
Dosen Pengampun :
Dra.Chairul Amriyah,M.Pd

Disusun oleh :
Kelompok V
Musyarofah 1511080093
Nuraini
1511080110
Puji rahayu 1511080113
JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
IAIN RADEN INTAN LAMPUNG
2016
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat
Allah SWT yang telah memberikan kekuatan, kesehatan serta keselamatan, sehingga
Makalah psikologi pendidian ini telah selesai disusun dengan pokok pembahasan
mengenai “Pengertian, Ruang Lingkup,
Metode, dan Manfaat Mempelajari Pisikologi Pendidikan” makalah ini disusun
untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa agar mereka dapat mengetahui tentang “Pengertian, Ruang Lingkup,
Metode, dan Manfaat Mempelajari Pisikologi Pendidikan’’ dan
sebagai bahan wacana untuk menambah pengetahuan mahasiswa tentang hal yang
berhubungan dengan masalah tersebut.
Makalah ini disusun dengan menggunakan ragam
bahasa sederhana. Agar isi, maksud dan tujuan makalah ini dapat dipahami dengan
mudah oleh para pembaca. Kami telah berusaha sekuat tenaga dan pikiran dalam
menyusun makalah ini. Namun demikian tentunya masih banyak kekurangan.untuk itu
kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi
penyerpurnaan isi makalah ini untuk masa yang akan datang.
Demikian makalah ini disusun dengan
harapan semoga bermanfaat bagi para pembacanya. Dan semoga Allah SWT senantiasa
memberikan Taufik dan Hidayah-Nya kepada kita semua. Amin Ya Rabbal ‘alamin.
Bandar
lampung, 27 April 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................
DAFTAR ISI ........................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................
A.
Latar Belakang............................................................................
B.
Rumusan Masalah.......................................................................
BAB II
PEMBAHASAN......................................................................
A. Pengertian
psikologi pendidikan.................................................
B. Ruang
lingkup psikologi pendidikan...........................................
C. Metode pembelajaaran psikologi
pendidikan..............................
D. Manfaat mempelajari psikologi
pendidikan................................
BAB III KESIMPULAN......................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Menurut
Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikandan Nasional Bab I pasal 1 (1) pendidikan adalah:
Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar mengajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasaan, akhlak mulia, serta keterampilan yang perlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara”. Dalam hal ini, tentu saja diperlukan adanya
pendidik profesional yakni guru-guru di sekolah-sekolah dasar dan menengah dan
dosen di perguruan-perguruan tinggi sebagaimana yang tersirat dalam Bab XI
Pasal 39 (2) UU Sisdiknas tersebut diatas.
Untuk
melaksanakan profesinya, tenaga pendidik khususnya guru sangat memerlukan aneka
ragam pengetahuan dan ketrampilan keguruan yang memadai dalam arti sesuai
dengan tuntutan zaman dan kemajuan sains dan teknologi. Diantara
pengetahuan-pengetahuan yang diperlukan guru dan juga calon guru adalah
pengetahuan psikologi terapan dengan pendekatan baru yang erat kaitannya dengan
proses belajar dan mengajar. Untuk memenuhi kebutuhan akan psikologi terapan
dengan pendekatan baru itulah, makalah psikologi pendidikan ini disusun.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apakah
pengertian psikologi pendidikan?
2. Apa saja
ruang lingkup psikologi pendidikan?
3. Bagaimana metode pembelajaaran
psikologi pendidikan?
4. Apa manfaat mempelajari psikologi
pendidikan?
BAB 11
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Psikologi
yang dalam istilah lama disebut ilmu jiwa itu berasal dari kata bahasa Inggris psycology. Kata psycology merupakan dua akar kata yang bersumber dari bahasa Greek
(Yunani), yaitu psyche yang berarti
jiwa; 2) logos yang berarti ilmu.
Jadi, secara harfiah psikologi memang berarti ilmu jiwa[1]
Secara istilah psikologi dapat
diartikan Ilmu yang mempelajari tentang proses-proses tingkah laku dan mental.
Dalam Al-Qur’an masalah jiwa atau
ruh itu telah disinggung dalam surat Al-Isra’ ayat 85. Yang artinya: “Dan
mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: "Roh itu Termasuk urusan
Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit". (QS.
Al-Isra’: 85).Ayat diatas secara jelas memberitahukan kepada seluruh manusia
bahwa jiwa atau ruh itu berada dalam tanggung jawab dan urusan Allah, bukan
urusan manusia. Itu sebabnya para pakar ilmu jiwa sampai zaman modern ini belum
mampu menemukan definisi atau pengertian yang tepat terhadap istilah jiwa itu.
Pendidikan
berasal dari kata “didik”, lalau kata ini mendapat awalan “me” sehingga menjadi “mendidik”, artinya
memelihara dan memberi latihan. Dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan
adanya ajaran, tuntunan, dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Selanjutnya,
pengertian “pendidikan” menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia ialah proses pengubahan sikap dan tata laku
seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya
pengajaran dan pelatihan[2]
Psikologi
pendidikan adalah ilmu yang menerangkan tentang aktivitas individu dan
faktor-faktor yang mempengaruhi dalam proses pendidikan[3]
Adapun secara istilah terdapat
berbagai macam pendapat tentang pengertian psikologi pendidikan. Diantaranya
yaitu:
Menurut Muhibin Syah, pengertian
psikologi pendidikan adalah sebuah disiplin psikologi yang menyelidiki masalah
psikologis yang terjadi dalam dunia pendidikan. Sedangkan menurut
ensiklopedia amerika, Pengertian psikologi pendidikan adalah ilmu yang
lebih berprinsip dalam proses pengajaran yang terlibat dengan penemuan-penemuan
dan menerapkan prinsip-prinsip dan cara untuk meningkatkan keefisien di dalam
pendidikan.
Tardif juga mengatakan bahwa
Pengertian Psikologi Pendidikan adalah sebuah bidang studi yang
berhubungan dengan penerapan pengetahuan tentang perilaku manusia untuk
usaha-usaha kependidikan.
Secara
lebih sederhana dan praktis, Barlow (1985) mendefinisikan psikologi pendidikan
sebagai;..... a body of knowledge grounded in psychologycal research which
provides a repertoire of resources to aid you in functioning more effectively
in teaching learning process. Psikologi pendidikan adalah sebuah
pengetahuan berdasarkan riset psikologis yang menyediakan serangkaian
sumber-sumber untuk membantu Anda melaksanakan tugas sebagai seorang guru dalam
proses mengajar-belajar secara lebih efektif. Tekanan definisi ini secara
lahiriah hanya berkisar pada proses interaksi anatarguru-siswa dalam kelas.
Selanjutnya, Witherington dalam
bukunya Educational Psychology terjemahan M. Buchori (1978)
memberi definisi psikologi pendidikan sebagai A systematic study of the
process and factors involved in the educational of human being is called
educational psychology, yakni bahwa psikologi pendidikan adalah studi
sistematis tentang proses-proses dan faktor-faktor yang berhubungan dengan
pendidikan manusia.[4]
Apapun yang dikemukakan oleh para
ahli tentang psikologi pendidikan, dapat disimpulkan bahwa psikologi pendidikan
adalah cabang dari psikologi yang dalam penguraian dan penelitiannya lebih
menekankan pada sebuah pertumbuhan dan perkembangan anak, baik fisik maupun
mental, yang sangat erat hubungannya dengan masalah pendidikan terutama yang
mempengaruhi proses dan keberhasilan belajar.[5]
Psikologi Pendidikan adalah ilmu
yang mempelajari tentang perilaku manusia di dalam dunia pendidikan yang
meliputi studi sistematis tentang proses-proses dan faktor-faktor yang
berhubungan dengan pendidikan manusia yang tujuannya untuk mengembangkan dan
meningkatkan keefisien di dalam pendidikan. Sedangkan pendidikan adalah proses
pertumbuhan yang berlangsung melalui tindakan-tindakan belajar. Dari dua
definisi ini maka jelas fokus dari psikologi pendidikan adalah proses belajar
mengajar.
Psikologi Pendidikan merupakan salah
satu cabang psikologi yang secara khusus mengkaji perilaku individu dalam
konteks situasi pendidikan dengan tujuan untuk menemukan berbagai fakta,
generalisasi dan teori-teori psikologi berkaitan dengan pendidikan, yang
diperoleh melalui metode ilmiah tertentu, dalam rangka pencapaian efektivitas
proses pendidikan.
B. RUANG LINGKUP PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Mengingat
bahwa psikologi pendidikan merupakan ilmu yang memusatkan dirinya pada penemuan
dan aplikasi prinsip-prinsip dan teknik-teknik psikologi ke dalam pendidikan,
maka ruang lingkup psikologi pendidikan mencakup topik-topik psikologi yang
erat hubungannya dengan pendidikan. Crow & Crow mengemukakan bahwa data
yang dicoba didapatkan oleh psikologi pendidikan, yang dengan demikian
merupakan ruang lingkup psikologi pendidikan, antara lain:
1. Sampai
sejauh mana faktor-faktor pembawaan dan lingkungan berpengaruh terhadap
belajar;
2. Sifat-sifat
dari proses belajar;
3. Hubungan
antara tingkat kematangan dengan kesiapan belajar (learning readiness);
4. Signifikasi
pendidikan terhadap perbedaan-perbedaan individual dalam kecepatan dan
keterbatasan belajar;
5. Perubahan-perubahan
jiwa (inner changes) yang terjadi
selama dalam belajar;
6. Hubungan
antara prosedur-prosedur mengajar dengan hasil belajar;
7. Teknik-teknik
yang sangat efektif bagi penilaian kemajuan dalam belajar;
8. Pengaruh/akibat
relatif dari pendidikan formal dibandingkan dengan pengalaman-pengalaman
belajar yang insidental dan informal terhadap suatu individu;
9. Nilai/manfaat
sikap ilmiah terhadap pendidikan bagi personil sekolah;
10. Akibat/pengaruh
psikologis (psycologica impactl) yang
ditimbulkan oleh kondisi-kondisi sosiologis terhadap sikap para siswa.
Menurut Sumadi Suryobroto ( 1987 )
Ruang Lingkup psikologi pendidikan meliputi:
1. Pengetahuan tentang psikologi
pendidikan : pengertian ruang lingkup, tujuan mempelajari dan sejarah munculnya
psikologi pendidikan
2. Pembawaaan
3. Lingkunganfisik dan psikologis
4. Perkembangan siswa
5. Proses – proses tingkah laku
6. Hakekat dan ruang lingkup belajar
7. Faktor yang mempengaruhi belajar
8. Hukum dan teori belajar
9. Pengukuran pendidikan
10. Aspek praktis pengukuran pendidikan
11. Transfer belajar
12. Ilmu statistik dasar
13. Kesehatan mental
14. Pendidikan membentuk watak /
kepribadian
15. Kurikulum pendidikan sekolah dasar
16. Kurikulum pendidikan sekolah
menengah
Secara umum yang menjadi ruang
lingkup Psikologi Pendidikan adalah
1. Peserta didik, proses belajar, dan
situasi belajar.
2. Mencakup semua penerapan
prinsip-prinsip psikologis dalam proses pendidikan dan pembelajaran peserta
didik di kelas, di berbagai institusi pendidikan, baik di lembaga pendidikan
formal (di lingkungan sekolah), non formal (di lingkungan masyarakat), dan
informal (di lingkungan keluarga).
Sedangkan menurut Good & Broopy
(1997), ruang lingkup psikologi pendidikan meliputi :
1. Psikologi perkembangan, merupakan bidang studi psikologi
yang mempelajari perkembangan manusia dan faktor-faktor yang membentuk prilaku
seseorang sejak lahir sampai lanjut usia. Psikologi perkembangan berkaitan
erat dengan psikologi
sosial,
karena sebagian besar perkembangan terjadi dalam konteks adanya interaksisosial. Dan juga berkaitan erat
dengan psikologi kepribadian, karena perkembangan individu dapat
membentuk kepribadian khas dari individu
2. Psikologi sosial, bidang ini mempunyai 3 ruang
lingkup, yaitu :
a. studi tentang pengaruh sosialterhadap proses individu,
misalnya : studi tentang persepsi, motivasiproses belajar, atribusi (sifat).
b. studi tentang proses-proses
individual bersama, seperti bahasa, sikap sosial, perilaku menirudan lain-lain.
3. Psikologi kepribadian, adalah bidang studi psikologi yang
mempelajari tingkah laku manusia dalammenyesuaikan diridengan lingkungannya, psikologi
kepribadian berkaitan erat dengan psikologi perkembangan dan psikologi sosial, karena kepribadian adalah hasil dari perkembangan
individu sejak masih kecil dan bagaimana cara individu itu sendiri dalam
berinteraksi sosial dengan lingkungannya.
4. Psikologi kognitif, yaitu bidang studi psikologi
yang mempelajari kemampuan kognisi, seperti: Persepsi, proses belajar, kemampuan memori, atensi, kemampuan bahasa dan emosi.
C. METODE PSIKOLPGI PENDIDIKAN
Metode adalah cara yang
digunakan oleh guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas
sebagai upaya untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Metode ceramah yaitu proses belajar mengajar yang dilaksanakan oleh guru umumnya
didominasi dengan cara ceramah.
Dalam pembelajaran
Pendidikan Teknologi Dasar (TIK), ada beberapa motode yang umum digunakan,
diantaranya adalah :
1.
Metode
Tanya jawab
Metode tanya jawab adalah suatu cara mengelola pembelajaran dengan
menghasilkan pertanyaan-pertanyaan yang mengarahkan siswa memahami materi
tersebut. Metoda Tanya Jawab akan menjadi efektif bila materi yang menjadi
topik bahasan menarik, menantang dan memiliki nilai aplikasi tinggi.
Pertanyaaan yang diajukan bervariasi, meliputi pertanyaan tertutup (pertanyaan
yang jawabannya hanya satu kemungkinan) dan pertanyaan terbuka (pertanyaan
dengan banyak kemungkinan jawaban), serta disajikan dengan cara yang menarik.
2.
Metode Diskusi
Metode diskusi adalah
suatu cara mengelola pembelajaran dengan penyajian materi melalui pemecahan
masalah, atau analisis sistem produk teknologi yang pemecahannya sangat
terbuka. Suatu diskusi dinilai menunjang keaktifan siswa bila diskusi itu
melibatkan semua anggota diskusi dan menghasilkan suatu pemecahan masalah.
Jika metoda ini dikelola
dengan baik, antusiasme siswa untuk terlibat dalam forum ini sangat tinggi.
Tata caranya adalah sebagai berikut: harus ada pimpinan diskusi, topik yang
menjadi bahan diskusi harus jelas dan menarik, peserta diskusi dapat menerima
dan memberi, dan suasana diskusi tanpa tekanan.
3.
Metode Pemberian Tugas
Metode pemberian tugas adalah
cara mengajar atau penyajian materi melalui penugasan siswa untuk melakukan
suatu pekerjaan. Pemberian tugas dapat secara individual atau kelompok.
Pemberian tugas untuk setiap siswa atau kelompok dapat sama dan dapat pula
berbeda.
Agar pemberian tugas
dapat menunjang keberhasilan proses pembelajaran, maka: 1) tugas harus bisa
dikerjakan oleh siswa atau kelompok siswa, 2) hasil dari kegiatan ini dapat
ditindaklanjuti dengan presentasi oleh siswa dari satu kelompok dan ditanggapi
oleh siswa dari kelompok yang lain atau oleh guru yang bersangkutan, serta 3)
di akhir kegiatan ada kesimpulan yang didapat.
4.
Metode Eksperimen
Metode eksperimen adalah
suatu cara pengelolaan pembelajaran di mana siswa melakukan aktivitas percobaan
dengan mengalami dan membuktikan sendiri suatu yang dipelajarinya. Dalam metode
ini siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri
dengan mengikuti suatu proses, mengamati suatu obyek, menganalisis, membuktikan
dan menarik kesimpulan sendiri tentang obyek yang dipelajarinya. Di dalam TIK,
percobaan banyak dilakukan pada pendekatan pembelajaran analisis sistem
terhadap produk teknik atau bahan.
Percobaan dapat
dilakukan melalui kegiatan individual atau kelompok. Hal ini tergantung dari
tujuan dan makna percobaan atau jumlah alat yang tersedia. Percobaan ini dapat
dilakukan dengan demonstrasi, bila alat yang tersedia hanya satu atau dua
perangkat saja.
5.
Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi
adalah cara pengelolaan pembelajaran dengan memperagakan atau mempertunjukkan
kepada siswa suatu proses, situasi, benda, atau cara kerja suatu produk
teknologi yang sedang dipelajari. Demontrasi dapat dilakukan dengan menunjukkan
benda baik yang sebenarnya, model, maupun tiruannya dan disertai dengan
penjelasan lisan.
Demonstrasi akan menjadi
aktif jika dilakukan dengan baik oleh guru dan selanjutnya dilakukan oleh
siswa. Metoda ini dapat dilakukan untuk kegiatan yang alatnya terbatas tetapi
akan dilakukan terus-menerus dan berulang-ulang oleh siswa.
6.
Metode Tutorial/Bimbingan
Metode tutorial adalah
suatu proses pengelolaan pembelajaran yang dilakukan melalui proses bimbingan
yang diberikan/dilakukan oleh guru kepada siswa baik secara perorangan atau
kelompok kecil siswa. Disamping metoda yang lain, dalam pembelajaran Pendidikan
Teknologi Dasar, metoda ini banyak sekali digunakan, khususnya pada saat siswa
sudah terlibat dalam kerja kelompok.
Peran guru sebagi
fasilitator, moderator, motivator dan pembimbing sangat dibutuhkan oleh siswa
untuk mendampingi mereka membahas dan menyelesaikan tugas-tugasnya
Penyelenggaraan metoda
tutorial dapat dilakukan seperti contoh berikut ini:
a. Misalkan sebuah kelas
dalam bahan ajar Pengerjaan Kayu 2, jam pelajaran pertama digunakan dalam
bentuk kegiatan klasikal untuk menjelaskan secara umum tentang teori dan
prinsip.
b. Kemudian para siswa
dibagi menjadi empat kelompok untuk gdilakukan rotasi antar kelompok.
c. Sementara para siswa
mempelajari maupun mengerjakan tugas-tugas, guru berkeliling diantara para
siswa, mendengar, menjelaskan teori, dan membimbing mereka untuk memecahkan
problemanya.
d. Dengan bantuan guru,
para siswa memperoleh kebiasaan tentang bagaimana mencari informasi yang
diperlukan, belajar sendiri dan berfikir sendiri.Perhatian guru dapat diberikan
lebih intensif kepada siswa yang sedang mengoperasikan alat-alat yang belum
biasa digunakan.
D. MANFAAT MEMPELAJARI PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Manfaat
mempelajari psikologi pendidikan bagi guru dan calon guru dapat
dibagi menjadi dua aspek, yaitu:
1. Untuk Mempelajari Situasi Dalam Proses
Pembelajaran
Psikologi pendidikan memberikan
banyak kontribusi kepada guru dan calon guru untuk meningkatkan efisiensi
proses pembelajaran pada kondisi yang berbeda-beda seperti di bawah ini.
a.
Memahami Perbedaan Individu (Peserta Didik)
Seorang guru harus berhadapan dengan
sekelompok siswa di dalam kelas dengan hati-hati, karena karakteristik
masing-masing siswa berbeda-beda. Oleh karena itu sangat penting untuk memahami
perbedaan karakteristik siswa tersebut pada berbagai tingkat pertumbuhan dan
perkembangan guna menciptakan proses pembelajaran yang efektif dan efisien.
Psikologi pendidikan dapat membantu guru dan calon guru dalam memahami
perbedaan karakteristik siswa tersebut.
b.
Penciptaan Iklim Belajar yang Kondusif di Dalam Kelas
Pemahaman yang baik tentang ruang
kelas yang digunakan dalam proses pembelajaran sangat membantu guru untuk
menyampaikan materi kepada siswa secara efektif. Iklim pembelajaran yang
kondusif harus bisa diciptakan oleh guru sehingga proses belajar mengajar bisa
berjalan efektif. Seorang guru harus mengetahui prinsip-prinsip yang tepat
dalam proses belajar mengajar, pendekatan yang berbeda dalam mengajar untuk
hasil proses belajar mengajar yang lebih baik. Psikologi pendidikan berperan
dalam membantu guru agar dapat menciptakan iklim sosio-emosional yang kondusif
di dalam kelas, sehingga proses pembelajaran di dalam kelas bisa berjalan
efektif.
c.
Pemilihan Strategi dan Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran didasarkan pada
karakteristik perkembangan siswa. Psikologi pendidikan dapat membantu guru
dalam menentukan strategi atau metode pembelajaran yang tepat dan sesuai, dan
mampu mengaitkannya dengan karakteristik dan keunikan individu, jenis belajar
dan gaya belajar dan tingkat perkembangan yang sedang dialami peserta didik.
d.
Memberikan Bimbingan Kepada Peserta Didik
Seorang guru harus memainkan peran
yang berbeda di sekolah, tidak hanya dalam pelaksanaan pembelajaran, tetapi
juga berperan sebagai pembimbing bagi peserta didik. Bimbingan adalah jenis
bantuan kepada siswa untuk memecahkan masalah yang mereka hadapi. Pengetahuan
tentang psikologi pendidikan memungkinkan guru untuk memberikan bimbingan
pendidikan dan kejuruan yang diperlukan untuk siswa pada tingkat usia yang
berbeda-beda.
e.
Mengevaluasi Hasil Pembelajaran
Guru harus melakukan dua kegiatan
penting di dalam kelas seperti mengajar dan mengevaluasi. Kegiatan evaluasi
membantu dalam mengukur hasil belajar siswa. Psikologi pendidikan dapat
membantu guru dan calon guru dalam mengembangkan evaluasi pembelajaran siswa
yang lebih adil, baik dalam teknis evaluasi, pemenuhan prinsip-prinsip evaluasi
maupun menentukan hasil-hasil evaluasi.
2. Untuk
Penerapan Prinsip-prinsip Belajar Mengajar
a.
Menetapkan Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran mengacu pada
perubahan perilaku yang dialami siswa setelah dilaksanakannya proses
pembelajaran. Psikologi pendidikan membantu guru dalam menentukan bentuk
perubahan perilaku yang dikehendaki sebagai tujuan pembelajaran.
b.
Penggunaan Media Pembelajaran
Pengetahuan tentang psikologi
pendidikan diperlukan guru untuk merencanakan dengan tepat media pembelajaran
yang akan digunakan. Misalnya penggunaan media audio-visual, sehingga dapat
memberikan gambaran nyata kepada peserta didik.
c.
Penyusunan Jadwal Pelajaran
Jadwal pelajaran harus disusun
berdasarkan kondisi psikologi peserta didik. Misalnya mata pelajaran yang
dianggap sulit bagi siswa seperti matematika ditempatkan di awal pelajaran, di
mana kondisi siswa masih segar dan semangat dalam menerima materi pelajaran.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat
disimpulkan bahwa secara keseluruhan psikologi pendidikan berperan dalam membantu guru untu
merencanakan, mengatur dan mengevaluasi kegiatan belajar mengajar di sekolah.[6]
Setiap ilmu pasti mempunyai manfaat dan kegunaan. Begitu
juga pskologi pendidikan, tentu terdapat manfaat padanya. Beberapa tokoh telah
menjelaskan mengenai manfaat psikologi ini. Menurut Lindgren sebagaimana
dikutip oleh Muhibbin Syah-yang dikutip pula dari kutipan Surya-, manfaat
psikologi pendidikan ialah untuk membantu para guru dan para calon guru dalam
mengembangkan pemahaman yang lebih baik mengenai pendidikan dan
prosesnya. Sedangkan Chaplin (1972) menintikberatkan manfaat psikologi
pendidikan untuk memecahkan masalah-masalah yang terdapat dalam dunia
pendidikan dengan cara menggunakan metode- metode yang disusun secara rapi dan
sistematis. Hal ini tecermin dalam ungkapannya: . . . the application
formalized methods for solving these problems. Tak perlu dibedakan apakah
masalah-masalah psikologis yang timbul itu dari pihak guru, siswa, atau situasi
mengajar-belajar yang dihadapi guru dan siswa yang bersangkutan
Setidak-tidaknya ada 10 macam kegiatan pendidikan yang
banyak memerlukan prinsip-prinsip psikologis, yakni: 1) seleksi penerimaan
siswa baru; 2) peencanaan pendidikan; 3) penyusunan kurikulum; 4) penelitian
pendidikan; 5) administrasi pendidikan; 6) pemiliha materi pelajaran; 7)
interaksi mengajar-belajar; 8) pelayanan bimbingan dan penyuluhan;9) metodologi
mengajar; 10) pengukuran dan evaluasi. Dalam menerapkan prinsip-prinsip
tersebut, diperlukan adanya figur-figur guru yang kompeten.[7]
BAB 111
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Apapun
yang dikemukakan oleh para ahli tentang psikologi pendidikan, dapat disimpulkan
bahwa psikologi pendidikan adalah cabang dari psikologi yang dalam penguraian
dan penelitiannya lebih menekankan pada sebuah pertumbuhan dan perkembangan
anak, baik fisik maupun mental, yang sangat erat hubungannya dengan masalah
pendidikan terutama yang mempengaruhi proses dan keberhasilan belajar.
Ruang Lingkup Psikologi Pendidikan antaranya: 1.Sampai sejauh mana faktor-faktor pembawaan
dan lingkungan berpengaruh terhadap belajar; 3.Sifat-sifat dari proses belajar;
3.Hubungan antara tingkat kematangan dengan kesiapan belajar; 4.Signifikasi
pendidikan terhadap perbedaan-perbedaan individual dalam kecepatan dan
keterbatasan belajar; 5.Perubahan-perubahan jiwa yang terjadi selama dalam
belajar; 6.Hubungan antara prosedur-prosedur mengajar dengan hasil belajar; 7.Teknik-teknik
yang sangat efektif bagi penilaian kemajuan dalam belajar.
Metode pembelajaran
psikologi pendidikan antaranya: 1.Metode ceramah, 2.Metode Tanya jawab, 3.Metode Diskusi, 4.Metode
Pemberian Tugas, 5.Metode
Eksperimen, 6.Metode Demonstrasi,
7.Metode Tutorial/Bimbingan.
Manfaat
mempelajari psikologi pendidikan
1. Untuk
Mempelajari Situasi Dalam Proses Pembelajaran: a. Memahami Perbedaan Individu (Peserta
Didik), b. Penciptaan
Iklim Belajar yang Kondusif di Dalam Kelas, c. Pemilihan Strategi dan Metode
Pembelajaran, d.
Memberikan Bimbingan Kepada Peserta Didik, e. Mengevaluasi Hasil Pembelajaran
2. Untuk
Penerapan Prinsip-prinsip Belajar Mengajar: a. Menetapkan Tujuan Pembelajaran, b. Penggunaan Media Pembelajaran, c. Penyusunan Jadwal Pelajaran
DAFTAR PUSTAKA
Dalyono M. ; 2010 ; Psikologi Pendidikan ; Rineka
Cipta : Jakarta.
Danil, Sudarwan dan Khairil, Psikologi Pendidikan,
(Bandung: CV Alfabeta, 2010)
Purwanto, Ngalim, 2010. Psikologi Pendidikan, Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Sudarwan Danil dan Khairil, Psikologi Pendidikan,
(Bandung: CV Alfabeta, 2010), hlm. 20
Syah, Muhibbin, 2010. Psikologi Pendidikan Dengan
Pendekatan Baru, , Bandung: Remaja Rosdakarya.
http://mbegedut.blogspot.com/2011/02/pengertian-definisi-psikologi.html
[1][1] Muhibbin Syah, Psikologi
Pendidikan dengan Pendekatan Baru (Bandung: PT Remaja Rosdakrya,2008), 7.
[4][4]Muhibbin Syah,Psikologi Pendidika Dengan
Pendekatan Baru, , Bandung: Remja Rosdakarya,2010. Hal 13
[6] Budi Wahyono, http://www.pendidikanekonomi.com/2012/05/manfaat-mempelajari-psikologi.html
pkul 19:48
[7][7]
Muhibbin
Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2011. Hal 18.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar