Kamis, 09 Juni 2016

makalah Pengertian, Ruang Lingkup, Metode, dan Manfaat Mempelajari Pisikologi Pendidikan



TUGAS MAKALAH PSIKOLOGI PENDIDIAN
Pengertian, Ruang Lingkup, Metode, dan Manfaat Mempelajari Pisikologi Pendidikan
Dosen Pengampun :
Dra.Chairul Amriyah,M.Pd















Disusun oleh :
Kelompok V

Musyarofah               1511080093
Nuraini                      1511080110
Puji rahayu                1511080113

JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
IAIN RADEN INTAN LAMPUNG
2016




 


KATA PENGANTAR

         Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kekuatan, kesehatan serta keselamatan, sehingga Makalah psikologi pendidian ini telah selesai disusun dengan pokok pembahasan mengenai “Pengertian, Ruang Lingkup, Metode, dan Manfaat Mempelajari Pisikologi Pendidikan” makalah ini disusun untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa agar mereka dapat mengetahui tentang “Pengertian, Ruang Lingkup, Metode, dan Manfaat Mempelajari Pisikologi Pendidikan’’ dan sebagai bahan wacana untuk menambah pengetahuan mahasiswa tentang hal yang berhubungan dengan masalah tersebut.
       Makalah ini disusun dengan menggunakan ragam bahasa sederhana. Agar isi, maksud dan tujuan makalah ini dapat dipahami dengan mudah oleh para pembaca. Kami telah berusaha sekuat tenaga dan pikiran dalam menyusun makalah ini. Namun demikian tentunya masih banyak kekurangan.untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi penyerpurnaan isi makalah ini untuk masa yang akan datang.
        Demikian makalah ini disusun dengan harapan semoga bermanfaat bagi para pembacanya. Dan semoga Allah SWT senantiasa memberikan Taufik dan Hidayah-Nya kepada kita semua. Amin Ya Rabbal ‘alamin.



Bandar lampung, 27 April 2016

Penyusun







DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................
DAFTAR ISI ........................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................
A.    Latar Belakang............................................................................
B.     Rumusan Masalah.......................................................................

BAB II PEMBAHASAN......................................................................
A.    Pengertian psikologi pendidikan.................................................
B.     Ruang lingkup psikologi pendidikan...........................................
C.     Metode pembelajaaran psikologi pendidikan..............................
D.    Manfaat mempelajari psikologi pendidikan................................

BAB III KESIMPULAN......................................................................

DAFTAR PUSTAKA













BAB I
PENDAHULUAN

A.        Latar Belakang

Menurut Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikandan  Nasional Bab I pasal 1 (1) pendidikan adalah: Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar mengajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasaan, akhlak mulia, serta keterampilan yang perlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”. Dalam hal ini, tentu saja diperlukan adanya pendidik profesional yakni guru-guru di sekolah-sekolah dasar dan menengah dan dosen di perguruan-perguruan tinggi sebagaimana yang tersirat dalam Bab XI Pasal 39 (2) UU Sisdiknas tersebut diatas.
Untuk melaksanakan profesinya, tenaga pendidik khususnya guru sangat memerlukan aneka ragam pengetahuan dan ketrampilan keguruan yang memadai dalam arti sesuai dengan tuntutan zaman dan kemajuan sains dan teknologi. Diantara pengetahuan-pengetahuan yang diperlukan guru dan juga calon guru adalah pengetahuan psikologi terapan dengan pendekatan baru yang erat kaitannya dengan proses belajar dan mengajar. Untuk memenuhi kebutuhan akan psikologi terapan dengan pendekatan baru itulah, makalah psikologi pendidikan ini disusun.

B.     Rumusan Masalah

1.      Apakah pengertian psikologi pendidikan?
2.      Apa saja ruang lingkup psikologi pendidikan?
3.      Bagaimana metode pembelajaaran psikologi pendidikan?
4.      Apa manfaat mempelajari psikologi pendidikan?




BAB 11
PEMBAHASAN

A.      PENGERTIAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Psikologi yang dalam istilah lama disebut ilmu jiwa itu berasal dari kata bahasa Inggris psycology. Kata psycology merupakan dua akar kata yang bersumber dari bahasa Greek (Yunani), yaitu psyche yang berarti jiwa; 2) logos yang berarti ilmu. Jadi, secara harfiah psikologi memang berarti ilmu jiwa[1]
Secara istilah psikologi dapat diartikan Ilmu yang mempelajari tentang proses-proses tingkah laku dan mental.
Dalam Al-Qur’an masalah jiwa atau ruh itu telah disinggung dalam surat Al-Isra’ ayat 85. Yang artinya: “Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: "Roh itu Termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit". (QS. Al-Isra’: 85).Ayat diatas secara jelas memberitahukan kepada seluruh manusia bahwa jiwa atau ruh itu berada dalam tanggung jawab dan urusan Allah, bukan urusan manusia. Itu sebabnya para pakar ilmu jiwa sampai zaman modern ini belum mampu menemukan definisi atau pengertian yang tepat terhadap istilah jiwa itu.
Pendidikan berasal dari kata “didik”, lalau kata ini mendapat awalan “me” sehingga menjadi “mendidik”, artinya memelihara dan memberi latihan. Dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran, tuntunan, dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Selanjutnya, pengertian “pendidikan” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ialah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan[2]
Psikologi pendidikan adalah ilmu yang menerangkan tentang aktivitas individu dan faktor-faktor yang mempengaruhi dalam proses pendidikan[3]
Adapun secara istilah terdapat berbagai macam pendapat tentang pengertian psikologi pendidikan. Diantaranya yaitu:
Menurut Muhibin Syah, pengertian psikologi pendidikan adalah sebuah disiplin psikologi yang menyelidiki masalah psikologis yang terjadi dalam dunia pendidikan. Sedangkan menurut  ensiklopedia amerika, Pengertian psikologi pendidikan adalah ilmu yang lebih berprinsip dalam proses pengajaran yang terlibat dengan penemuan-penemuan dan menerapkan prinsip-prinsip dan cara untuk meningkatkan keefisien di dalam pendidikan.
Tardif juga mengatakan bahwa Pengertian Psikologi Pendidikan adalah sebuah bidang studi yang berhubungan dengan penerapan pengetahuan tentang perilaku manusia untuk usaha-usaha kependidikan.
Secara lebih sederhana dan praktis, Barlow (1985) mendefinisikan psikologi pendidikan sebagai;..... a body of knowledge grounded in psychologycal research which provides a repertoire of resources to aid you in functioning more effectively in teaching learning process. Psikologi pendidikan adalah sebuah pengetahuan berdasarkan riset psikologis yang menyediakan serangkaian sumber-sumber untuk membantu Anda melaksanakan tugas sebagai seorang guru dalam proses mengajar-belajar secara lebih efektif. Tekanan definisi ini secara lahiriah hanya berkisar pada proses interaksi anatarguru-siswa dalam kelas.
Selanjutnya, Witherington dalam bukunya Educational Psychology  terjemahan M. Buchori (1978) memberi definisi psikologi pendidikan sebagai A systematic study of the process and factors involved in the educational of human being is called educational psychology, yakni bahwa psikologi pendidikan adalah studi sistematis tentang proses-proses dan faktor-faktor yang berhubungan dengan pendidikan manusia.[4]
Apapun yang dikemukakan oleh para ahli tentang psikologi pendidikan, dapat disimpulkan bahwa psikologi pendidikan adalah cabang dari psikologi yang dalam penguraian dan penelitiannya lebih menekankan pada sebuah pertumbuhan dan perkembangan anak, baik fisik maupun mental, yang sangat erat hubungannya dengan masalah pendidikan terutama yang mempengaruhi proses dan keberhasilan belajar.[5]
Psikologi Pendidikan adalah ilmu yang mempelajari  tentang perilaku manusia di dalam dunia pendidikan yang meliputi  studi sistematis tentang proses-proses dan faktor-faktor yang berhubungan dengan pendidikan manusia yang tujuannya untuk mengembangkan dan meningkatkan keefisien di dalam pendidikan. Sedangkan pendidikan adalah proses pertumbuhan yang berlangsung melalui tindakan-tindakan belajar. Dari dua definisi ini maka jelas fokus dari psikologi pendidikan adalah proses belajar mengajar.
Psikologi Pendidikan merupakan salah satu cabang psikologi yang secara khusus mengkaji perilaku individu dalam konteks situasi pendidikan dengan tujuan untuk menemukan berbagai fakta, generalisasi dan teori-teori psikologi berkaitan dengan pendidikan, yang diperoleh melalui metode ilmiah tertentu, dalam rangka pencapaian efektivitas proses pendidikan.

B.   RUANG LINGKUP PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Mengingat bahwa psikologi pendidikan merupakan ilmu yang memusatkan dirinya pada penemuan dan aplikasi prinsip-prinsip dan teknik-teknik psikologi ke dalam pendidikan, maka ruang lingkup psikologi pendidikan mencakup topik-topik psikologi yang erat hubungannya dengan pendidikan. Crow & Crow mengemukakan bahwa data yang dicoba didapatkan oleh psikologi pendidikan, yang dengan demikian merupakan ruang lingkup psikologi pendidikan, antara lain:
1.      Sampai sejauh mana faktor-faktor pembawaan dan lingkungan berpengaruh terhadap belajar;
2.      Sifat-sifat dari proses belajar;
3.      Hubungan antara tingkat kematangan dengan kesiapan belajar (learning readiness);
4.      Signifikasi pendidikan terhadap perbedaan-perbedaan individual dalam kecepatan dan keterbatasan belajar;
5.      Perubahan-perubahan jiwa (inner changes) yang terjadi selama dalam belajar;
6.      Hubungan antara prosedur-prosedur mengajar dengan hasil belajar;
7.      Teknik-teknik yang sangat efektif bagi penilaian kemajuan dalam belajar;
8.      Pengaruh/akibat relatif dari pendidikan formal dibandingkan dengan pengalaman-pengalaman belajar yang insidental dan informal terhadap suatu individu;
9.      Nilai/manfaat sikap ilmiah terhadap pendidikan bagi personil sekolah;
10.  Akibat/pengaruh psikologis (psycologica impactl) yang ditimbulkan oleh kondisi-kondisi sosiologis terhadap sikap para siswa.
Menurut Sumadi Suryobroto ( 1987 ) Ruang Lingkup psikologi pendidikan meliputi:
1.      Pengetahuan tentang psikologi pendidikan : pengertian ruang lingkup, tujuan mempelajari dan sejarah munculnya psikologi pendidikan
2.      Pembawaaan
3.      Lingkunganfisik dan psikologis
4.      Perkembangan siswa
5.      Proses – proses tingkah laku
6.      Hakekat dan ruang lingkup belajar
7.      Faktor yang mempengaruhi belajar
8.      Hukum dan teori belajar
9.      Pengukuran pendidikan
10.  Aspek praktis pengukuran pendidikan
11.  Transfer belajar
12.  Ilmu statistik dasar
13.  Kesehatan mental
14.  Pendidikan membentuk watak / kepribadian
15.  Kurikulum pendidikan sekolah dasar
16.  Kurikulum pendidikan sekolah menengah
Secara umum yang menjadi ruang lingkup Psikologi Pendidikan adalah
1.      Peserta didik, proses belajar, dan situasi  belajar.
2.      Mencakup semua penerapan prinsip-prinsip psikologis dalam proses pendidikan dan pembelajaran peserta didik di kelas, di berbagai institusi pendidikan, baik di lembaga pendidikan formal (di lingkungan sekolah), non formal (di lingkungan masyarakat), dan informal (di lingkungan keluarga).
Sedangkan menurut Good & Broopy (1997), ruang lingkup psikologi pendidikan meliputi :
1.      Psikologi perkembangan, merupakan bidang studi psikologi yang mempelajari perkembangan manusia dan faktor-faktor yang membentuk prilaku seseorang sejak lahir sampai lanjut usia. Psikologi perkembangan berkaitan erat dengan psikologi sosial, karena sebagian besar perkembangan terjadi dalam konteks adanya interaksisosial. Dan juga berkaitan erat dengan psikologi kepribadian, karena perkembangan individu dapat membentuk kepribadian khas dari individu
2.      Psikologi sosial, bidang ini mempunyai 3 ruang lingkup, yaitu :
a.       studi tentang pengaruh sosialterhadap proses individu, misalnya : studi tentang persepsimotivasiproses belajar, atribusi (sifat).
b.      studi tentang proses-proses individual bersama, seperti bahasasikap sosialperilaku menirudan lain-lain.
c.       Studi tentang interaksi kelompok, misalnya kepemimpinankomunikasihubungan
d.      kekuasaan,kerjasamadalam kelompok, dan persaingan.
3.      Psikologi kepribadian, adalah bidang studi psikologi yang mempelajari tingkah laku manusia dalammenyesuaikan diridengan lingkungannya, psikologi kepribadian berkaitan erat dengan psikologi perkembangan dan psikologi sosial, karena kepribadian adalah hasil dari perkembangan individu sejak masih kecil dan bagaimana cara individu itu sendiri dalam berinteraksi sosial dengan lingkungannya.
4.      Psikologi kognitif, yaitu bidang studi psikologi yang mempelajari kemampuan kognisi, seperti: Persepsi, proses belajar, kemampuan memoriatensi, kemampuan bahasa dan emosi.
C.     METODE PSIKOLPGI PENDIDIKAN
Metode adalah cara yang digunakan oleh guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas sebagai upaya untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Metode ceramah yaitu proses belajar mengajar yang dilaksanakan oleh guru umumnya didominasi dengan cara ceramah.
Dalam pembelajaran Pendidikan Teknologi Dasar (TIK), ada beberapa motode yang umum digunakan, diantaranya adalah :
1.       Metode Tanya jawab      
Metode tanya jawab adalah suatu cara mengelola pembelajaran dengan menghasilkan pertanyaan-pertanyaan yang mengarahkan siswa memahami materi tersebut. Metoda Tanya Jawab akan menjadi efektif bila materi yang menjadi topik bahasan menarik, menantang dan memiliki nilai aplikasi tinggi. Pertanyaaan yang diajukan bervariasi, meliputi pertanyaan tertutup (pertanyaan yang jawabannya hanya satu kemungkinan) dan pertanyaan terbuka (pertanyaan dengan banyak kemungkinan jawaban), serta disajikan dengan cara yang menarik.
2.      Metode Diskusi
Metode diskusi adalah suatu cara mengelola pembelajaran dengan penyajian materi melalui pemecahan masalah, atau analisis sistem produk teknologi yang pemecahannya sangat terbuka. Suatu diskusi dinilai menunjang keaktifan siswa bila diskusi itu melibatkan semua anggota diskusi dan menghasilkan suatu pemecahan masalah.
Jika metoda ini dikelola dengan baik, antusiasme siswa untuk terlibat dalam forum ini sangat tinggi. Tata caranya adalah sebagai berikut: harus ada pimpinan diskusi, topik yang menjadi bahan diskusi harus jelas dan menarik, peserta diskusi dapat menerima dan memberi, dan suasana diskusi tanpa tekanan.
3.      Metode Pemberian Tugas    
Metode pemberian tugas adalah cara mengajar atau penyajian materi melalui penugasan siswa untuk melakukan suatu pekerjaan. Pemberian tugas dapat secara individual atau kelompok. Pemberian tugas untuk setiap siswa atau kelompok dapat sama dan dapat pula berbeda.
Agar pemberian tugas dapat menunjang keberhasilan proses pembelajaran, maka: 1) tugas harus bisa dikerjakan oleh siswa atau kelompok siswa, 2) hasil dari kegiatan ini dapat ditindaklanjuti dengan presentasi oleh siswa dari satu kelompok dan ditanggapi oleh siswa dari kelompok yang lain atau oleh guru yang bersangkutan, serta 3) di akhir kegiatan ada kesimpulan yang didapat.
4.      Metode Eksperimen
Metode eksperimen adalah suatu cara pengelolaan pembelajaran di mana siswa melakukan aktivitas percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri suatu yang dipelajarinya. Dalam metode ini siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri dengan mengikuti suatu proses, mengamati suatu obyek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri tentang obyek yang dipelajarinya. Di dalam TIK, percobaan banyak dilakukan pada pendekatan pembelajaran analisis sistem terhadap produk teknik atau bahan.
Percobaan dapat dilakukan melalui kegiatan individual atau kelompok. Hal ini tergantung dari tujuan dan makna percobaan atau jumlah alat yang tersedia. Percobaan ini dapat dilakukan dengan demonstrasi, bila alat yang tersedia hanya satu atau dua perangkat saja.
5.      Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah cara pengelolaan pembelajaran dengan memperagakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, benda, atau cara kerja suatu produk teknologi yang sedang dipelajari. Demontrasi dapat dilakukan dengan menunjukkan benda baik yang sebenarnya, model, maupun tiruannya dan disertai dengan penjelasan lisan.
Demonstrasi akan menjadi aktif jika dilakukan dengan baik oleh guru dan selanjutnya dilakukan oleh siswa. Metoda ini dapat dilakukan untuk kegiatan yang alatnya terbatas tetapi akan dilakukan terus-menerus dan berulang-ulang oleh siswa.
6.      Metode Tutorial/Bimbingan
Metode tutorial adalah suatu proses pengelolaan pembelajaran yang dilakukan melalui proses bimbingan yang diberikan/dilakukan oleh guru kepada siswa baik secara perorangan atau kelompok kecil siswa. Disamping metoda yang lain, dalam pembelajaran Pendidikan Teknologi Dasar, metoda ini banyak sekali digunakan, khususnya pada saat siswa sudah terlibat dalam kerja kelompok.
Peran guru sebagi fasilitator, moderator, motivator dan pembimbing sangat dibutuhkan oleh siswa untuk mendampingi mereka membahas dan menyelesaikan tugas-tugasnya
Penyelenggaraan metoda tutorial dapat dilakukan seperti contoh berikut ini:
a.       Misalkan sebuah kelas dalam bahan ajar Pengerjaan Kayu 2, jam pelajaran pertama digunakan dalam bentuk kegiatan klasikal untuk menjelaskan secara umum tentang teori dan prinsip.
b.      Kemudian para siswa dibagi menjadi empat kelompok untuk gdilakukan rotasi antar kelompok.
c.       Sementara para siswa mempelajari maupun mengerjakan tugas-tugas, guru berkeliling diantara para siswa, mendengar, menjelaskan teori, dan membimbing mereka untuk memecahkan problemanya.
d.      Dengan bantuan guru, para siswa memperoleh kebiasaan tentang bagaimana mencari informasi yang diperlukan, belajar sendiri dan berfikir sendiri.Perhatian guru dapat diberikan lebih intensif kepada siswa yang sedang mengoperasikan alat-alat yang belum biasa digunakan.
D.     MANFAAT MEMPELAJARI PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Manfaat mempelajari psikologi pendidikan bagi guru dan calon guru dapat dibagi menjadi dua aspek, yaitu:
1.    Untuk Mempelajari Situasi Dalam Proses Pembelajaran
Psikologi pendidikan memberikan banyak kontribusi kepada guru dan calon guru untuk meningkatkan efisiensi proses pembelajaran pada kondisi yang berbeda-beda seperti di bawah ini.
a.    Memahami Perbedaan Individu (Peserta Didik)
Seorang guru harus berhadapan dengan sekelompok siswa di dalam kelas dengan hati-hati, karena karakteristik masing-masing siswa berbeda-beda. Oleh karena itu sangat penting untuk memahami perbedaan karakteristik siswa tersebut pada berbagai tingkat pertumbuhan dan perkembangan guna menciptakan proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Psikologi pendidikan dapat membantu guru dan calon guru dalam memahami perbedaan karakteristik siswa tersebut.
b.      Penciptaan Iklim Belajar yang Kondusif di Dalam Kelas
Pemahaman yang baik tentang ruang kelas yang digunakan dalam proses pembelajaran sangat membantu guru untuk menyampaikan materi kepada siswa secara efektif. Iklim pembelajaran yang kondusif harus bisa diciptakan oleh guru sehingga proses belajar mengajar bisa berjalan efektif. Seorang guru harus mengetahui prinsip-prinsip yang tepat dalam proses belajar mengajar, pendekatan yang berbeda dalam mengajar untuk hasil proses belajar mengajar yang lebih baik. Psikologi pendidikan berperan dalam membantu guru agar dapat menciptakan iklim sosio-emosional yang kondusif di dalam kelas, sehingga proses pembelajaran di dalam kelas bisa berjalan efektif.
c.       Pemilihan Strategi dan Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran didasarkan pada karakteristik perkembangan siswa. Psikologi pendidikan dapat membantu guru dalam menentukan strategi atau metode pembelajaran yang tepat dan sesuai, dan mampu mengaitkannya dengan karakteristik dan keunikan individu, jenis belajar dan gaya belajar dan tingkat perkembangan yang sedang dialami peserta didik.
d.      Memberikan Bimbingan Kepada Peserta Didik
Seorang guru harus memainkan peran yang berbeda di sekolah, tidak hanya dalam pelaksanaan pembelajaran, tetapi juga berperan sebagai pembimbing bagi peserta didik. Bimbingan adalah jenis bantuan kepada siswa untuk memecahkan masalah yang mereka hadapi. Pengetahuan tentang psikologi pendidikan memungkinkan guru untuk memberikan bimbingan pendidikan dan kejuruan yang diperlukan untuk siswa pada tingkat usia yang berbeda-beda.
e.       Mengevaluasi Hasil Pembelajaran
Guru harus melakukan dua kegiatan penting di dalam kelas seperti mengajar dan mengevaluasi. Kegiatan evaluasi membantu dalam mengukur hasil belajar siswa. Psikologi pendidikan dapat membantu guru dan calon guru dalam mengembangkan evaluasi pembelajaran siswa yang lebih adil, baik dalam teknis evaluasi, pemenuhan prinsip-prinsip evaluasi maupun menentukan hasil-hasil evaluasi.
2. Untuk Penerapan Prinsip-prinsip Belajar Mengajar
a.      Menetapkan Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran mengacu pada perubahan perilaku yang dialami siswa setelah dilaksanakannya proses pembelajaran. Psikologi pendidikan membantu guru dalam menentukan bentuk perubahan perilaku yang dikehendaki sebagai tujuan pembelajaran.
b.      Penggunaan Media Pembelajaran
Pengetahuan tentang psikologi pendidikan diperlukan guru untuk merencanakan dengan tepat media pembelajaran yang akan digunakan. Misalnya penggunaan media audio-visual, sehingga dapat memberikan gambaran nyata kepada peserta didik.
c.       Penyusunan Jadwal Pelajaran
Jadwal pelajaran harus disusun berdasarkan kondisi psikologi peserta didik. Misalnya mata pelajaran yang dianggap sulit bagi siswa seperti matematika ditempatkan di awal pelajaran, di mana kondisi siswa masih segar dan semangat dalam menerima materi pelajaran.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan psikologi pendidikan berperan dalam membantu guru untu merencanakan, mengatur dan mengevaluasi kegiatan belajar mengajar di sekolah.[6]
Setiap ilmu pasti mempunyai manfaat dan kegunaan. Begitu juga pskologi pendidikan, tentu terdapat manfaat padanya. Beberapa tokoh telah menjelaskan mengenai manfaat psikologi ini. Menurut Lindgren sebagaimana dikutip oleh Muhibbin Syah-yang dikutip pula dari kutipan Surya-, manfaat psikologi pendidikan ialah untuk membantu para guru dan para calon guru dalam mengembangkan pemahaman yang lebih baik mengenai pendidikan dan prosesnya.  Sedangkan Chaplin (1972) menintikberatkan manfaat psikologi pendidikan untuk memecahkan masalah-masalah yang terdapat dalam dunia  pendidikan dengan cara menggunakan metode- metode yang disusun secara rapi dan sistematis. Hal ini tecermin dalam ungkapannya: . . . the application formalized methods for solving these problems. Tak perlu dibedakan apakah masalah-masalah psikologis yang timbul itu dari pihak guru, siswa, atau situasi mengajar-belajar yang dihadapi guru dan siswa yang bersangkutan
Setidak-tidaknya ada 10 macam kegiatan pendidikan yang banyak memerlukan prinsip-prinsip psikologis, yakni: 1) seleksi penerimaan siswa baru; 2) peencanaan pendidikan; 3) penyusunan kurikulum; 4) penelitian pendidikan; 5) administrasi pendidikan; 6) pemiliha materi pelajaran; 7) interaksi mengajar-belajar; 8) pelayanan bimbingan dan penyuluhan;9) metodologi mengajar; 10) pengukuran dan evaluasi. Dalam menerapkan prinsip-prinsip tersebut, diperlukan adanya figur-figur guru yang kompeten.[7]





BAB 111
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Apapun yang dikemukakan oleh para ahli tentang psikologi pendidikan, dapat disimpulkan bahwa psikologi pendidikan adalah cabang dari psikologi yang dalam penguraian dan penelitiannya lebih menekankan pada sebuah pertumbuhan dan perkembangan anak, baik fisik maupun mental, yang sangat erat hubungannya dengan masalah pendidikan terutama yang mempengaruhi proses dan keberhasilan belajar.
Ruang Lingkup Psikologi Pendidikan antaranya: 1.Sampai sejauh mana faktor-faktor pembawaan dan lingkungan berpengaruh terhadap belajar; 3.Sifat-sifat dari proses belajar; 3.Hubungan antara tingkat kematangan dengan kesiapan belajar; 4.Signifikasi pendidikan terhadap perbedaan-perbedaan individual dalam kecepatan dan keterbatasan belajar; 5.Perubahan-perubahan jiwa yang terjadi selama dalam belajar; 6.Hubungan antara prosedur-prosedur mengajar dengan hasil belajar; 7.Teknik-teknik yang sangat efektif bagi penilaian kemajuan dalam belajar.
Metode pembelajaran psikologi pendidikan antaranya: 1.Metode ceramah, 2.Metode Tanya jawab, 3.Metode Diskusi, 4.Metode Pemberian Tugas, 5.Metode Eksperimen, 6.Metode Demonstrasi, 7.Metode Tutorial/Bimbingan.
Manfaat mempelajari psikologi pendidikan
1. Untuk Mempelajari Situasi Dalam Proses Pembelajaran: a. Memahami Perbedaan Individu (Peserta Didik), b. Penciptaan Iklim Belajar yang Kondusif di Dalam Kelas, c. Pemilihan Strategi dan Metode Pembelajaran, d. Memberikan Bimbingan Kepada Peserta Didik, e. Mengevaluasi Hasil Pembelajaran
2. Untuk Penerapan Prinsip-prinsip Belajar Mengajar: a. Menetapkan Tujuan Pembelajaran, b. Penggunaan Media Pembelajaran, c. Penyusunan Jadwal Pelajaran




DAFTAR PUSTAKA

Dalyono M. ; 2010 ; Psikologi Pendidikan ; Rineka Cipta : Jakarta.
Danil, Sudarwan dan Khairil, Psikologi Pendidikan, (Bandung: CV Alfabeta, 2010)
Purwanto, Ngalim, 2010.  Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sudarwan Danil dan Khairil, Psikologi Pendidikan, (Bandung: CV Alfabeta, 2010), hlm. 20
Syah, Muhibbin, 2010. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, , Bandung: Remaja Rosdakarya.
http://mbegedut.blogspot.com/2011/02/pengertian-definisi-psikologi.html









[1][1] Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru (Bandung: PT Remaja Rosdakrya,2008), 7.
[2][2] Ibid., 10.
[3][3] Mustaqim, Psikologi Pendidikan (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001), 2.
[4][4]Muhibbin Syah,Psikologi Pendidika Dengan Pendekatan Baru, , Bandung: Remja Rosdakarya,2010. Hal 13

[5][5]Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010. Hal 9

[7][7] Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011. Hal 18.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar