Kamis, 09 Juni 2016

makalah karakteristik ajaran islam



Makalah kelompok 6

 “KARAKTERISTIK AJARAN ISLAM”
Dibuat untuk memenuhi sebagian tugas mata kuliah “metode studi islam” yang dibimbing oleh : Baijuri,S.Ag.,M.Pd.I


Disusun oleh:
 Mudirul Achmad Ponja(1511080089)
                Putri  Nuraini Farozi    (1511080114)
                Shinta Safitri                 (1511080145)
                Siska Afriliyani             (1511080148)
Kelas B


logo_iain_raden_intan_bandar_lampung.jpg


PRODI BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
IAIN RADENINTAN LAMPUNG
1437 H/2015 M

|KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. Atas limpah ramat serta karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah Mata Kuliah “metode studi islam” ini dengan lancar dan pada waktu yang telah ditentukan.
Dalam kesempatan ini tidak lupa kami ucapkan banyak trima kasih kepada bapak Baijuri,S.Ag.,M.Pd.I Selaku dosen pembimbing dan kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini tentunya tidak lepas dari kekurangan dan kelemahan sehingga saran dan kritik diharapkan untuk menambah dinamika pemikiran Islam yang saat ini mulai tampak lemah di tengah – tengah kehidupan bermasyarakat. Semoga amal baik kita semua dalam memberikan kontribusi bagi bangkitnya pemikiran Islam di tengah masyarakat menjadi investasi akhirat dengan keridhoan-Nya tentunya.
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih dan mohon ma’af apabila ada kekurangan atau kesalahan dalam mengerjakan tugas ini.




         Bandar lampung, 10 Nopember 2015


        Penulis







DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................................i
KATA PENGANTAR.................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
            Latar Belakang.................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
            Karakteristik ajaran islam..............................................................................2
BAB III PENUTUP
            Kesimpulan.......................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................9













BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang
Setiap agama mempunyai karakteristik ajaran yang membedakan dari agama-agama lain. Agama yang didakwahkan secara sungguh-sungguh diharapkan dapat menyelematkan dunia yang terpecah-pecah dalam berbagai bagian-bagian. Perpecahan saling mengintai dan berbagai krisis yang belum diketahui bagaimana cara mengatasinya.
Tidak mudah membahas karakteristik ajaran islam, karena ruanglingkupnya sangat luas, mencakup berbagai aspek kehidupan umat islam. Untuk mengkaji secara rinci semua karakteristik ajaran islam perlu di telusuri, mulai dari risalah Allah terakhir dan menjadi agama yang diridloi Allah, untuk dunia dan seluruh umat manusia sampai datangnya hari kiamat.
Karakteristik yang dimiliki islam, yakni karakteristik ilmu dan kebudayaan, pendidikan, sosial, ekonomi, kesehatan, politik, pekerjaan, dan disiplin ilmu. Karakteristik ajaran islam adalah suatu karakter yang harus dimiliki oleh umat muslim dengan bersandarkan Al-Qur'an dan Hadist dalam berbagai bidang ilmu,kebudayaan, pendidikan.sosial, ekonomi, kesehatan, politik, pekerjaan, disiplin ilmu,dan berbagai macam ilmu khusus. Karakteristik ini banyak terdapat di dalam sumber-sumber ajaran Al-Quran dan Al-Hadits. Maka dari itu kedua sumber ini telah menjadi pedoman hidup bagi setiap umat Islam sekaligus menjadi sumber dari pembuatan makalah ini. Aspek-aspek sumber kehidupan ini diberi karakter tersendiri dalam berbagai ilmu pengetahuan, ekonomi, social, politik, pekerjaan, kesehatan, dan disiplin ilmu untuk sepanjang masa.
Islam dalam potret yang ditampilkan Muhammad Iqbal bernuansa filosofis dan sufistik. Islam yang ditampilkan Fazlur Rohman bernuansa histories dan filosofis.Islam yang ditampulkan pemikir dari Iran seperti Ali Syariati, Sayyed Husain Nasr, dan Murthada Muthahari banyak menguasai pemikiran filsafat modern dan ilmu social yang berasal dari barat

 

BAB II
PEMBAHASAN

KARAKTERISTIK AJARAN ISLAM
      Pengertian Karakteristik Ajaran Islam
Istilah “karakteristik ajaran Islam” terdiri dari dua kata : karakteristik dan ajaran islam. Kata karakteristik dalam kamus besar bahasa Indonesia, diartikan sebagai sesuatu yag mempunyai karakter atau sifatnya khas. Dan kata Islam menurut bahasa berasal dari bahasa arab, yaitu dari kata salima yang mengandung yang mengandung arti selamat, sentosa, dan damai. Salima diubah menjadi bentuk aslama yang berarti berserah diri masuk kedalam kedamaian. Ensiklopedi Islam Indonesia mendefinisikan bahwa Islam adalah agama tauhid yang ditegakkan oleh nabi Muhammad SAW, selama 23 tahun di Mekah dan Madinah yang inti sari Islam berserah diri atau taat sepenuh hati pada kehendak Allah SWT, demi tercapainya kepribadian yang bersih, hubungan yang harmonis, dan damai sesama manusia serta sejahtera dunia dan akhirat.
Apabila meneliti sumber kepustakaan Islam yang ditulis oleh para cendekiawan atau para ulama, kita akan mengetahui bahwa ajaran-ajaran Islam memiliki karakteristik yang khas, yang berbeda dari ajaran-ajaran agama lainnya. Dimana karakteristik islam diantaranya meliputi:

A.    Kesatuan agama
Islam merupakan agama kesatuan , bukan agama tauhid semata. Kata tauhid telah mempunyai pengertian khusus yang tidak akan dilewatinya, yakni kepercayaan bahwa Tuhan itu Esa, menciptakan langit dan bumi serta segala sesuatu yang ada diantara keduanya dan kepada Allah-lah segala urusan itu dikembalikan. Pengertian ini merupakan kebalikan dari kepercayaan bahwa Tuhan itu dua atau banyak. Disamping itu , islam tidsak hanya meyerukan tauhid saja melainkan ia berlandaskan pada kesatuan dalam segala hal yang meliputi:segi ketuhanan, segi politik, segi sosial, segi-segi dunia dan kehidupan yang lain. Islam tidak hanya menetapkan kesatuan tentang Tuhan yang berhak disembah melainkan juga menjelaskan bahwa agama ini dengan agama-agama samawi yang sebelumnya merupakan satu kesatuan. Risalah allah bagi umat manusia bersifat universal, sebagaian yang satu melengkapi sebagian yang lain, sesuai dengan hulum perkembangan dalam pengajaran dan pendidikan. Karena semua agama itu semua menuju satu tujuan meskipun nerbeda-berbeda cara yang ditempuh untuk mencapainya, karena perbedaan waktu dan manusianya. (Prof. Dr.Muhammad Yusuf Musa. 1991.hlm.14-16)

B.     Kesatuan politik
Dari segi politik bahwa Allah telah menganugerahkan Islam kepada bangsa Arab. Mereka terdiri dari suku-suku yang mengalami disintegrasi. Sebagian yang satu memusuhi dan memerangi sebagian yang lain. Karena itu sejarah mengenal apa yang dinamakan “hari-hari arab” (ayyam al-‘arab), yakni peperangan mereka di zaman jahiliyah. Dari orang-orang arab ini secara nyata Islam telah membentuk satu ummat dengan satu pemimpin yang mengikuti satu politik dan mempunyai satu tujuan yaitu menyebarkan agamayang hak kepada umat manusia seluruhnya untuk dijadikan petunjuk jalan mereka menuju kebaikan di dunia dan akhirat. Kesatuan politik yang diajarkan Islam itu dipraktekkan oleh Nabi Muhammmad dan para pengikutnya, antara lain mempunyai pengaruh pada waktu pemilihan khalifah yang pertama. (Prof. Dr.Muhammad Yusuf Musa. 1991.hlm.17-18)

C.     Kesatuan social
Kita melihat kesatuan yang ditetapkan Islam dalam segi sosial ini telah mencapai satu tingkatan yang mengagumkan dan menjadi contoh yang menantang sejarah dan umat manusia seluruhnya. Di India umpamanya tempat persemaian salah satu agama dunia yang tertua ,kita melihat agama Hindu Brahma membagi-bagi para pemeluknya ke dalam empat kasta. Kaum Brahmana menempati kasta tertinggi dan rakyat jelata (Paria) menempati kasta terendah. Sedangkan dalam Islam tidak mengenal adanya kasta dalm pembagian masyarakat sosialnya. Karena pada hakekatnya manusia itu semua sama dihadapan Allah yang membedakan hanya ketaqwaannya kepada Allah. Itulah indahnya Islam. (Prof. Dr.Muhammad Yusuf Musa. 1991.hlm.19)




D.    Agama akal, dan fikiran
Islam adalah agama akal dan fikiran. Ha ini tidak dapat diragukan lagi dan mendapat kesaksian dan Al-Qur’an dan Rasul yang dalam banyak ayat dan hadistnya menguatkan kedudukan akal. Hal ini juga ditunjukkan oleh akidah-akidah dan pokok-pokok ajaran yang dibawa agama Islam.

       E. Agama fitrah dan kejelasan
Islam, disamping mempunyai karakteristik-karakteristik tersebut di depan, juga berkarakteristik sebagai agama fitrah dan kejelasan. Fitrah yang sempurna dan sejati, dan kejelasan yang tidak membuat akal mengalami kesuliatan untuk memahami ajaran-ajarannya.
istilah karakteristik ajaran islam terdiri dari dua kata: karakteristik dan ajaran islam. Kata karakteristik dalam kamus bahasa Indonesia, diartikan sesuatu yang mempunyai karakter atau sifat yang khas. Islam dapat diartikan agama yang diajarkan nabi Muhammad SAW yang berpedoman pada kitab suci al qur'an dan diturunkan di dunia ini melalui wahyu allah SWT. Berarti karakteristik jaran islam dapat diartikan sebagai ciri yang khas atau khusus yang mempelajari tentang berbagai ilmu pengetahuan dan kehidupan manusia dalam berbagai bidang agama, muamalah (kemanusiaan), yang didalamnya temasuk ekonomi, social, politik, pendidikan, kesehatan, pekerjaan, lingkungan, dan disiplin ilmu.

        Karakteristik ajaran islam terdiri dari berbagai bidang disiplin ilmu. Bidang-bidang tersebut adalah sebagai berikut:
  1. bidang ilmu dan kebudayaan
kebudayaan adalah penjelmaan (manifestasi) akal dan rasa manusia. Ini berarti manusilah yang menciptakan kebudayaan. Kebudayaan islam, berarti menyaring kebudayaan yang tidak melenceng dari ajaran islam agar tetap berjalan antara kebudayaan dengan ajaran agama maka harus pula dipelajari tentang pengertian kebudayaan dan islam itu sendiri. Menurut bahasa, kata kebudayaan berasal dari bahasa sangsekerta, yaitu budh yang berarti akal kemudian dari kata budh itu berubah menjadi kata budhi dan jamaknya budaya. Dalam bahasa arab kata kebudayaan itu disebut ats-tsaqafah dalam bahasa inggris kebudayaan ini disebut culture.
    Dalam bidang ilmu dan kebudayaan, islam mengajarkan kepada pemeluknya untuk bersikap terbuka, sekalipun islam bukan timur dan barat. Ini tidak berarti islam harus menutup diri dari keduanya dalam sejarah, islam mewarisi peradapan yunani-romawi di barat dan peradapan Persia, India, cina di timur. Dari abad ke-7 sampai abad ke-15, ketika perdapan besar di barat dan timur tenggelam, islam bertindak sebagai pewaris utamanya untuk kemudian di ambil alih oleh peradapan barat jadi, dalam ilmu dan kebudayaan, Islam menjadi mata rantai sangat penting dalam sejarah peradapan dunia .
2.      bidang sosial
karakteristik islam di bidang sosial ini termasuk yang paling menonjol, Karena seluruh bidang ajaran islam dalam bidang sosial ditujukan untuk menyejahterakan mnusia. Namun khusus dalam bidang sosial ini, islam menjunjung tinggi sifat tolong menolong, saling mensehati, tentang hak dan kesabarn, kesetiakawanan, egaliter (kesamaan derjat), tenggang rasa, dan kebersamaan. Ukuran tinggi derajat manusia dalam pandangan islam bukan di tentukan oleh nenek moyangnya, kebangsaannya, warna kulit, bahasa, dan jenis kelamin yang berbau rasialis. Tetapi ditentukan oleh ketakwaannya yang ditujukan oleh prestasi kerjanya yang bermanfaat bagi manusia.
3.      Bidang ekonomi
Karkteristik ajarn islam selanjutnya dapt dipahami dari konsepsinya dalambidang kehidupan yang harus dilakukan. Urusan dunia dikejar dalam rangka mengejar kehidupan akherat, kehidupan akherat dapat dicapai dengan dunia.
    Pandangan islam mengenai kehidupan dibidang ekonomi itu dicerminkan dalam ajaran fiqih yang menjelaskan tentang bagaimana menjalankan sesuatu usaha ataupun ajaran islam mengenai berzkat juga dalam konteks berekonomi.
4.      Bidang kesehatan
         Kesehatan berasal dari kata sehat yang merupakn sehat jasmani dan rohani, sehat lahir dan batin. Dalam kamus bahasa Indonesia kesehatan diartikan sebagai hal yang harus dijaga oleh setiap manusia agar tetap hidup sehat. Islam sangat memperhatikan kesehatan dengan cara: pertama, mengajak dan menganjurkan untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Kedua, mempertahankan kesehatn yang dimiliki seseorang agar tetap sehat. Ajaran islam tentang kesehatn berpedoman pada prinsip pencegahan lebih baik dari pada mengobati (al-wiqoyah khoir minal al-I"laf) berkenaan dengan konteks kesehatan ini ditemukan sekian banyak petunjauk kitab suci dan sunah nabi SAW yang pada dasarnya mengarah pada upaya pencegahan. Untuk menuju upaya pencegahn tersebut, islam menekankan segi kebersihan lahir batin. Kebersihan lahir batin dapat mengambil bentuk kebersihan tempat tinggal, lingkungan sekitear badan, pakaian, makanan, dan minuman.
5.      Bidang pekerjaan
      Karakteristik ajaran islam lebbih lanjut dapat dilihat dari caranya mengenai kerja. Islam memandang bahwa kerja sebagai ibadah kepada alloh SWT atas dasar inilah maka kerja yang dikehendaki islam adalah kerja yang bermutu tearah pada pengabdian terhadap alloh SWT, dan kerja bermanfaat bagi orng lain.
       Islam tidk menekankan pada banyaknya pekerjaan, tetapi pada kwalitas manfaat kerja. Untuk menghasilkan produk pekerjaan yang bermutu, islam memndang kerja yang dilakukan harus kerja yang professional, yakni kerja yang ditunjang oleh ilmu pengetahuan, keahlian, pengalaman, kesungguhan, dan kwalitasnya.
6.      Bidng disiplin ilmu
    Karakteristik islam mengenai disiplin ilmu sangat dibutuhkan, sebab menerapkan disipilin,seseorang, membuat orang tersebut tetap berpegang teguh pada peraturan dan tidak akn tergoyahkan aqidahnya. Bagai ajaran yangberkenaan dengan berbagai bidng kehidupqn, island tampil sebagai sebuah disiplin ilmu, yyanitu ilmu keislaman.
    Harun nasution menyatakan bahwaislam mempunyai berbagai aspek disip-lin ilnmu, yanitu aspek teologi, aspek ibadah, asprk moral, aspek mistisisme, aspek sejarah, dan aspek kebudayaan.


7.      Bidang Politik
 Islam tidak mengajarkan ketaatan buta terhadap pemimpin. Islam menghendaki suatu ketaatan kritis, yaitu ketaatan yang didasarkan pada tolok ukur kebenaran dari Tuhan. Jika pemimpin tersebut berpegang teguh pada tuntutan Allah dan Rasul-Nya, maka wajib ditaati. Sebaliknya jika pemimpin tersebut bertentangan dengan kehendak Allah dan RAsul-Nya, boleh dikritik atau diberi saran agar kembali ke jalan yang benar dengan cara-cara yang persuasif. Dan jika cara tersebut juga tidak dihiraukan oleh pimpinan tersebut, boleh saja untuk tidak dipatuhi.

8.       Bidang Pekerjaan
Islam memandang bahwa kerja sebagai ibadah kepada Allah SWT. Atas dasar ini maka kerja yang dikehendaki Islam adalah kerja yang bermutu, terarah pada pengabdian terhadap Allah SWT, dan kerja yang bermanfaat bagi orang lain.
Untuk itu Islam tidak menekankan pada banyaknya pekerjaan, tetapi pada kualitas manfaat kerja. Allah SWT berfirman:
Artinya: “ Yang menjadikan mati dan hidup, supaya dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. dan dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.”(QS. Al-Mulk : 2














BAB III
PENUTUP

kesimpulan
Karakteristik ajaran islam secara dominant ditandai oleh pendekatan normative, histories, dan filosofis. Ajaran islam memiliki cirri-ciri yang secara kesuluruhan amat ideal. Islam agama yang mengajarkan perdamaian, toleransi terbuka, kebersamaan, egaliter, kerja keras yang bermutu, demokratis, adil, seimbang antara urusan dunia dan akherat. Islam memiliki kepekaan terhadap masalah-masalah sosial kemasyarakatan. Islam dalam kesehatan mengutamakan pencegahan dari pada penyenmbuhan. Bidng kesehatan memperhatikan segi kebersihan badan, pakaian, makanan, tempat tinggal, dan lingkungan. Islam juga tampil sebagai disiplin ilmu, yaitu ilmu keislaman dengan berbagai cabangnya. Karakteristik isalm yang demikian ideal itu tampak masih belum seluruhnya diketahui dan diamalkan. Antara ajaran islam yang ideal dan kenyatan umatnya msih ada kesenjangan. Hal ini memerlukan pemecahan, antar lain dengan merumuskan kembali metode dan pendekatan dalm memahami islam.














DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, M. Yatimin. 2006. Studi Islam Kontemporer. Jakarta: Amzah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar